Bayangkan saja,ketika menjelang diadakan sebuah pemilihan pemimpin seperti pemilukada ataupun pemilihan anggota legislatif di negara kita,para kandidat peserta calon 'pemimpin' yang diusung oleh parpol tertentu,akan saling berebut memenangkan hati para rakyat miskin ini.Berbagai macam cara mereka lakukan sehingga mereka tampak bagai pahlawan bagi orang-orang miskin.Tapi jelas bahwa tujuan mereka adalah memanfaatkan suara rakyat miskin ini sebagai pendukung utama mereka agar dalam pemilihan nantinya memilih mereka.
Kita bisa lihat,saat masa kampanye dalam sebuah pemilihan,para kandidat peserta pemilihan tersebut begitu perhatian pada kemiskinan.Begitu rajinnya mereka menyambangi kantong-kantong kemiskinan,memberi bantuan pada orang-orang tak mampu,berkunjung ke pasar-pasar tradisional dan lain sebagainya.Sungguh kenyataan yang tak pernah dilakukan sebelumnya.Tak jarang pula mereka kumpulkan orang-orang miskin hanya untuk mendengarkan obral janji politik saja.Bermacam janji mereka gelontorkan untuk membuat semua yang hadir terpesona dengan yang mereka ucapkan.Bahkan terkadang janji mereka teramat tinggi.Dari masalah kesehatan-lah,pendidikan-lah,pekerjaan-lah, dan seabreg janji lainnya.
Apakah semua yang mereka lakukan dan janjikan diatas benar-benar didasarkan atas keinginan untuk mensejahterakan rakyat miskin?Apa lantas ketika mereka terpilih jadi pemimpin,mereka benar-benar menepati apa yang dijanjikan saat kampanye?Rasanya dari ribuan janji mereka akan banyak yang tak bisa terpenuhi.Begitu mereka mendapat apa yang mereka inginkan,mereka akan segera lupa dengan apa yang mereka lakukan saat kampanye dan apa saja yang telah mereka janjikan.Ketika mereka berdiri sebagai pemimpin,suara-suara dari rakyat miskin jarang sekali untuk didengar.Dan pada akhirnya rakyat miskin akan tetap menjadi miskin.Mungkin yang merasakan perubahan hanya orang-orang yang menjadi kadernya pada saat kampanye,itupun hanya segelintir saja,yang didasarkan atas jasanya pada saat kampanye.
Ternyata rakyat miskin akan dianggap keberadaanya hanya saat menjelang pemilihan saja sebagai alat pendulang suara mereka.Sekarang rakyat yang menentukan apakah akan memilih pemimpin berdasarkan apa yang mereka janjikan atau memilih pemimpin dengan latar belakang yang baik yang memberikan bukti nyata terhadap masalah sosial kemasyarakatan?Janganlah mau menjadi orang miskin yang dimanfaatkan.Pilihlah pemimpin yang benar-benar mempunyai latar belakang dan kepribadian yang baik.Buktikan rakyat miskin pun mampu memilih pemimpin yang benar sesuai hati nurani kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Anda :