Iseng-iseng saya bertanya apa isi dari bungkusan tersebut.Teman saya tidak menjawab (mungkin dia tidak tahu apa itu) hanya mempersilahkan saya untuk membukanya.
Setelah saya buka,isi di dalamnya ternyata sebuah kerekan atau katrol (atau entah apalah istilah lainnya) untuk menimba air yang sudah penuh dengan karat di seluruh bagiannya.Kemudian saya bertanya apakah benda itu masih akan dipakai di rumah itu,teman saya menjawab tidak.Lantas saya bertanya apakah saya boleh memiliki benda itu,dan lagi-lagi dia hanya mempersilahkan.Setelah itu barang tersebut saya bungkus kembali ke dalam plastik.Dan saya pun segera pamit pulang,sambil tak lupa saya meninggalkan sejumlah rupiah pada teman saya.Pada waktu berniat membawa kerekan itu sungguh saya tak tahu mau untuk apa waktu itu.Waktu teman saya bertanya pun hanya saya jawab untuk saya gunakan sendiri mungkin masih berfungsi baik.
Di perjalanan pulang saya pun masih tak tahu mau saya apakan benda ini sewaktu tiba dirumah nanti.Pikiran saya hanya ingin sedikit memberi 'penghargaan' bagi benda yang mungkin dulu amat sangat berjasa bagi umat manusia ini,terutama di daerah pedesaan seperti tempat tinggal saya.Saya juga berpikir bahwa mungkin nanti benda ini akan bisa menjadi sebuah cerita menarik bagi generasi penerus setelah saya yang tenggelam pada arus modernitas.Karena bagi saya benda unik ini mempunyai nilai tak terlupakan dalam kehidupan saya.
Tak terlupakan seperti apa kira-kira?Cerita akan saya lanjutkan di posting blog saya ini berikutnya.Ditunggu saja.Artikel terkait :
-Investasi Lewat Sepeda Tua.-Genthong Jumbo Lintas Generasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Anda :