Senin, 12 Agustus 2013

Lebaran Untuk Seorang Bapak.

Tak terasa Ramadhan sudah berlalu berganti dengan datangnya bulan Syawal atau bulan Lebaran.Lebaran kali ini (2013 M/1434 H) adalah untuk kedua kalinya keluarga kami harus berlebaran tanpa hadirnya seorang bapak yang kami cintai.Beliau meninggal 2 tahun lalu (08 mei 2011).Meski suasana lebaran relatif sama dari tahun ke tahun namun tanpa bapak rasanya tetap saja ada yang kurang.

Jelas kami tak dapat lagi 'sungkem' untuk memohon maaf langsung dihadapannya.Tapi bukan berarti kami lantas melupakannya.

Seperti biasa di saat-saat lebaran,selesai melaksanakan shalat Id kami sekeluarga menyempatkan diri untuk mengunjungi makam bapak kami tercinta.Kami bersihkan makamnya dari rumput-rumput yang tumbuh liar disekitarnya dan juga dedaunan kering yang jatuh.

Entah mengapa begitu tiba di pemakaman itu dan berdiri di samping makam bapak,membuatku merasa begitu merindukan sosoknya.Atau memang aku yang sudah terlalu lama tak menengok makamnya.Dalam hati akupun menyalahkan diri sendiri yang sibuk pada pekerjaanku hingga jarang menengok ke makamnya tak seperti saat tahun pertama kepergiannya.

Dan begitu bersimpuh dihadapan pusara bapakku tak dapat kubendung lagi air mataku untuk jatuh bercucuran.Sambil terus mencabut rumput di atas pusaranya,kubiarkan saja air mata itu mengalir sejadi-jadinya.Mungkin jika bisa digambarkan dosa-dosaku pada bapak melebihi rumput-rumput itu.
"Bapak....maafkan semua kesalahanku padamu,pak..." tangisku dalam hati.

Dan sesudah kami semua selesai membersihkan makam bapak,saatnya kami memanjatkan do'a untuk bapak kami tercinta.Do'a dipimpin oleh kakakku yang ketiga (aku bungsu dari 4 bersaudara) karena kakak-kakak yang lain tidak bisa 'mudik' tahun ini,hanya satu kakakku ini yang bisa.

Lagi-lagi di tengah do'a kami aku tak kuasa untuk tidak menangis,bahkan untuk kali ini air mata keluar begitu banyak diikuti semua anggota keluarga yang lain juga menangis.Aku betul-betul teringat baktiku sebagai seorang anak tak sebanding dengan apa yang telah dikorbankan dan diberikan oleh seorang ayah untuk anaknya.Kembali aku teringat satu per satu kesalahanku pada bapak dimana aku seringkali membantah perintahnya ataupun seringkali mengecewakan bapak dengan sikap-sikapku semasa masih remaja dulu.Mohon maaf Bapak....rasanya belum pernah sekalipun aku membuatmu bangga.

Dan ketika do'a selesai dipanjatkan dan kami harus meninggalkan pemakaman tak kuasa rasanya tubuhku untuk berdiri.Sampai-sampai kakakku harus mengangkat bahuku agar aku bisa berdiri.Dan kamipun segera kembali meninggalkan bapak sendiri.

Untuk kesekian kalinya dalam hati aku berucap : "Maafkan semua kesalahan dan dosaku selama hidupku,maafkan jika aku belum pernah membuat bapak bangga dan sering mengecewakanmu.Semoga Allah berkenan mengampuni seluruh dosa bapak dan membalas kebaikan-kebaikanmu dengan syurga-Nya,dilapangkan tempatmu di alam sana.Terimalah permohonan maaf ini,pak.Lebaran ini untuk bapak."

Note :

Berbuat baiklah pada Ayahmu atau kedua orang tua ketika mereka masih hidup agar tak menyesal ketika mereka sudah tiada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda :