Sabtu, 07 Juli 2012

Crossroad Dancer

Suatu siang dalam perjalanan sepulang dari kantor tempat saya bekerja.Di sebuah perempatan di bawah lampu lalu-lintas yang sedang menyala merah.Terlihat dua orang berpakaian seperti penari segera bergegas di depan para pengendara yang sedang menunggu lampu hijau,mereka menari tanpa alas kaki,meski matahari siang itu sangat panas.Ya,menari layaknya para penari profesional.Tapi jelas bukan uang jutaan yang akan mereka dapatkan,melainkan beberapa uang recehan.Bahkan terkadang mereka harus kecewa lantaran para pengguna jalan tak satupun mau memberikan uang recehnya.
Itulah sedikit gambaran dari orang-orang yang menggantungkan hidup di lampu merah.
Ternyata orang-orang yang hidup susah di negeri ini masih banyak.
Terus terang saya protes pada negeri ini...Tentang apa?

Di saat masih banyak rakyat yang berjuang hanya demi mendapatkan uang kecil....tapi di atas sana para penguasa negeri ini masih tetap saja berlomba-lomba untuk korupsi.

Di saat banyak orang yang ingin mendapatkan hidup layak,tetapi masih banyak pejabat negara yang hanya bisa hura-hura,foya-foya dengan uang rakyat.Sungguh tidak adil negeri ini memperlakukan orang-orang seperti mereka.

Sementara itu saya lihat mereka selesai menari dan segera menghampiri satu per satu pengguna jalan yang ada di situ,menyodorkan kaleng bekas penampung derma dari orang yang baik hati.Satu dua gemerincing koin mengisi kaleng mereka.Banyak juga yang memberinya,tapi masih lebih banyak yang acuh.Apalagi jika mereka menghampiri deretan mobil mewah itu.Tak banyak yang mau membukakan kaca jendela mobilnya,dan mengulurkan sedikit receh bagi para penari itu.Ironis.

Mungkin bagi orang-orang yang kaya akan menganggap pekerjaan mereka adalah pekerjaan hina.Mungkin karena mereka tak pernah merasa susah mencari uang,segalanya tampak mudah bagi mereka.

Tak terasa lampu hijau sudah menyala.Segera kupacu motorku meninggalkan penari jalanan itu bersama kisah mereka.Dalam perjalanan ke rumah saya terus berpikir tentang mereka.Sampai kapan orang-orang di jalanan seperti mereka akan terus hidup di jalanan?Sebenarnya orang-orang seperti itu tanggung jawab siapa?Banyak pertanyaan-pertanyaan yang melintasi kepala saya.Tapi apa daya,saya pun tak punya kuasa untuk lebih banyak membantu mereka.

Hanya satu yang akan saya ingat bahwa ternyata pekerjaan hina sekalipun tak akan terlihat hina jika dilakukan demi mempertahankan hidup namun sebaliknya pekerjaan apapun akan terlihat hina jika tak pernah peduli akan sesama.Uang receh akan lebih berarti jika berasal dari hasil keringat sendiri daripada uang milyaran namun hasil dari korupsi.

Tetaplah menari saudaraku.....meski di tengah susah kehidupan kita,asalkan jangan menari diatas derita rakyat miskin yang hidup susah.Ceritamu akan jadi inspirasiku.

2 komentar:

  1. Salam kenal :), akan sangat seneng jika sobat juga komentar disini

    BalasHapus
  2. Salam kenal juga ,sobat....thank's dah mampir,

    BalasHapus

Komentar Anda :